Jumat, 09 April 2010

Sajak Malam

seribu peri menari diatas tetes embun pagi,,,
seribu peri, membawa suka dengan seribu warna- warni
pucuk bunga kini segar merekah
buah pun mulai ranum pada tangkai yang tegak bersahaja,,

keindahan ratu galaksi,, membangkitkan kenangan masa laluku
yang tersiram derasnya hujan dingin,
yang tersapu tiupan angin kemarau
yang memudar tersengat dewa terang.

tentang bunga- bunga harum yang merekah segar karna menghirup udara cinta yang ku tebar di sela- sela fajar,
tentang nama seorang kekasih yang kuselipkan disetiap buah ranum yang menjadikannya, yang menjadikannya terlihat nyata,..
berseri diantara ranting- ranting pohon bijak.

dan berlalu lah hari,,

do'a gemintang malam ini di amini bulan sabit yang setia bersanding hingga cahayanya pudar.
rangkaian awan, memudahkan langit untuk menjaganya,,,

aku berdo'a,,

gemintang berkedip, dalam kedipnya menyampaikan pesan untuk kasihku
yang terpancar lewat temaram cahaya bulan,
yang terangkai indah layaknya awan menyelimuti langit.

angin malam ini berhembus hingga lembah yang membawanya ke puncak langit.

lalu,

do'a ku untukmu, ku titipkan padanya
karna esok, ia kan kembali menjemput mentari dan kembali turun pada bumi,,,

percayalah,,, semoga,,


0 komentar:

:a: :b: :c: :d: :e: :f: :g: :h: :i: :j: :k: :l: :m: :n:

Posting Komentar